BOILER PIPA AIR DAN BOILER PIPA API
Nia Nur Aini_K2513046_PTM B
Pengklasifikasian boiler secara umum dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1. Boiler Pipa Api
2. Boiler Pipa Air
Boiler Pipa Api
Pada jenis boiler pipa api terjadi perpindahan panas dari gas panas menuju air kemudian air berubah menjadi uap, hal ini dikarenakan gas panas hasil pembakaran (flue gas) mengalir melalui pipa-pipa yang bagian luarnya diselimuti air. Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik menghasilkan tekanan steam dan kapasitas yang rendah. Susunan pipa dalam ketel ini dibuat pass per pass, tujuannya agar perpindahan panas dari gas panas atau api ke air lebih efektif. Artinya, arahnya dapat bolak-balik terhadap burnernya ketika gas panas melewati pipa-pipa dalam ketel.
ss
(sumber gambar : matabayangan.blogspot.com)
Cara kerja dari boiler pipa api ini adalah di dalam pipa terjadi proses pengapian, kemudian panas yang dihasilkan dalam proses tersebut langsung dihantarkan ke dalam boiler yang berisi air. Kapasitas dan tekanan yang dihasilkan boiler dipengaruhi oleh besar besar dan konstruksi boiler.
Contoh :
1. Ketel Sederhana Vertikal
2. Ketel Cochran
3. Ketel Lancashire
4. Ketel Cornish
5. Ketel Lokomotif
6. Ketel Kapal
7. Ketel Velcon
Keuntungan dan kerugian jenis boiler pipa api :
Keuntungan :
1. Tidak membutuhkan setting khusus, sehingga proses pemasangannya mudah dan cepat.
2. Investasi awal untuk boiler pipa api ini murah.
3. Bentuknya lebih compact dan portable.
4. Untuk 1 HP boiler tidak memerlukan area yang besar.
Kerugian :
1. Tekanan operasi steam terbatas untuk tekanan rendah 18 bar.
2. Jika dibandingkan dengan water tube, kapasitas steamnya relative kecil (13.5 TPH).
3. Tempat pembakarannya sulit dijangkau sehingga susah untuk dibersikan, diperbaiki, dan diperiksa kondisinya.
4. Banyak energi kalor yang terbuang langsung menuju stack sehingga nilai effisiensinya rendah.
Boiler Pipa Air
Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa sedangkan gas panas berada diluar pipa. Boiler pipa air ini dapat beroperasi pada tekanan yang sangat tinggi yaitu hingga lebih dari 100 Bar. Boiler pipa air memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Berdasarkan jenis ketelnya, konstruksi yang dipasang dalam ketel dapat lurus dan melengkung. Secara parallel dipasang pipa-pipa yang lurus di dalam ketel dihubungkan dengan 2 buah header. Secara horizontal diatas susunan pipa dipasang header yang dihubungkan dengan drum uap. Susunan kedua header memiliki kecondongan tertentu yang bertujuan dapat mengatur sirkulasi uap dalam ketel.
aindex
(sumber gambar : matabayangan.blogspot.com)
Cara kerja pipa boiler air adalah diluar pipa terjadi proses pengapian, kemudian dihasilkan panas yang digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air. Melalui economizer air tersebut terlebih dahulu dikondisikan, kemudian dihasilkan steam yang terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Melalui tahap secondary superheater dan primary superheater setelah tekanan dan temperature sesuai baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air, harus ada pengkondisian air yang mengalir terhadap mineral atau kandungan lain yang terlarut dalam air. Hal ini harus diperhatikan pada tipe ini karena menjadi faktor utama.
Contoh :
1. Ketel Babcock dan Wilcock
2. Ketel Lamont
3. Ketel Benson
4. Ketel Yarrow
5. Ketel Loeffler
Keuntungan dan kerugian boiler pipa air :
Keuntungan :
1. Kapasitas steam besar hingga 450 TPH.
2. Tekanan operasi mencapai 100 Bar.
3. Dibanding dengan fire tube boiler, water tube boiler memiliki nilai effisiensi yang lebih tinggi.
4. Untuk melakukan pemeriksaan, pembersihan, dan perbaikan tungku mudah dijangkau.
Kerugian :
1. Water tube boiler ini proses konstruksinya lebih detail.
2. Investasi awal relative lebih mahal.
3. Penanganan air yang masuk ke dalam boiler dalam sistem ini lebih sensitif sehingga perlu dijaga dan memerlukan komponen pendukung untuk hal ini.
4. Konstruksinya membutuhkan area yang luas karena mampu menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang lebih besar.